Thursday 16 April 2015

PANDUAN LENGKAP CARA BUDIDAYA ITIK

Setiap usaha ternak tentu mengharapkan hasil. Untuk memperoleh hasil yang baik, Anda harus mampu membuat hewan tersebut produktif. Itik petelur harus produktif dalam bertelur, sedagnkan itik pedaging harus produktif dalam pertumbuhan dagingnya.
  • Produktif
Mengubah pola pemeliharaan dari tradisional ke pemeliharaan intensif memang perlu sebab bagaimanapun juga kita membutuhkan peningkatan hasil. Makanan itik di sawah atau di habitatnya semakin hari semakin langka dan terbatas. Peternak dahulu memelihara itik untuk memenuhi kebutuhan telur saja. Setelah itik betina tidak bertelur lagi kemudian di afkir untuk menjadi itik potong atau pedaging. Namun lain sekarang. Karena banyak permintaan itik potong maka tidak mungkin kalau hanya mengandalkan itik aktif. Akhirnya mulailah berkembang ternak untuk itik potong.
  • Menentukan bibit
Dalam berternak itik, Anda harus memilih bibit yang baik. Ada tiga cara untuk memperoleh bibit itik yang baik, yaitu sebagai berikut:
  1. Membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya.
  2. Memproduksi telur sendiri dengan memelihara induk itik pejantan dan betina.
  3. Membeli DOD (Day old duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya.
  • Calon induk yang baik
Untuk memilih bibit itik, perhatikan hal-hal berikut ini:
  1. Pertumbuhannya cepat, ukuran seragam, sehat, tidak cacat. Berat itik pejantan muda pada umur 20minggu adalah 1,6 kg, pada umur 40 minggu adalah 1,8 kg. Berat itik betina muda pada umur 20 minggu adalah 1,4 kg, pada umur 40 minggu 1,6 kg.
  2. Pertumbuhan bulunya bagus, umur 14 hari bulu sudah lengkap.
  3. Umur 5-6 bulan sudah mulai bertelur.
  4. Telur yang diproduksi 200-300 butir per tahun. Induk betina tidak produktif lagi sekitar 1,5 tahun.
  5. Angka konversi pakan, yaitu pakan yang digunakan untuk menghasilkan telur adalah 2-2,5.
  • Perawatan bibit
Perawatan bibit harus dilakukan dengan baik. Maksudnya agar nantinya diperoleh hasil yang baik pula.

- Perawatan telur
 Telur tetas yang ada bibitnya atau bisa disebut telur bibit harus diperlakukan dengan baik. Telur yang baru saja keluar dari induk betina diambil dan di bersihkan. Selanjutnya telur disimpan di tempat telur sebelum di tetaskan. Penyimpanan telur bibit sebaiknya jangan lebih dari 1 minggu karena dapat menurunkan mutu bibit.
Cara penetasan telur.

- Perawatan DOD
Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Setelah diterima, bibit ditempatkan pada kandang yang berpenghangat/ open DOD atau kandang yang bisa diberi lampu, atau kandang di tutup dengan tirai. Pemberian pakan dan minum dilakukan sesuai takaran.

-Perawatan calon induk
Calon induk itik ada dua macam, yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama. Perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus diberi pejantan dengan perbandingan satu jantan untuk 5-6 ekor betina. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam, yaitu hand mating (perkawinan itik yang dibuat oleh manusia) dan nature mating (perkawinan itik seara alami).
  •  Sarana Produksi
Sarana produksi yang dibutuhkan adalah pakan dan obat-obatan. Jenis pakan adalah starter (untuk anak itik), grower (untuk itik dara), dan layer (untuk itik dewasa). Pakan tersebut dapat dibeli di toko pakan ternak. Pakan juga dapat dibuat sendiri dengan mencari bahan pakan alternatif sesuai dengan kebutuhan gizi itik.
Untuk menghasilkan produk yang baik dan bermutu tinggi, selain harus diberi pakan yang baik, itik juga harus di jaga kesehatannya. Untuk menjaga kesehatan itik dapat dilakukan dengan obat dan supelmen. Vaksinasi yang perlu untuk itik adalah vaksin fowl cholera. Ada beberapa penyakit itik, antara lain cocccidiosis, coryza, infeksi salmonella, lumpuh dan kolera.
  • Pemeliharaan
Untuk mendapatkan hasil ternak yang baik, itik harus dipelihara dengan baik. Tanpa pemeliharaan yang baik maka produktivitas itik akan rendah.

-Pemberian pakan
Hal yang paling penting dlam memelihara itik adalah pemberian pakan. Pemberian pakan yang tepat dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi telur. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, jenis dan cara pemberian pakan sangat berperan.
Jenis pakan
 Jenis pakan itik ada dua, yaitu pakan alami (keong, kepala udang) dan pakan konsentrat (pakan pabrik). Pakan konsentrat dapat diramu atau di susun sendiri untuk menekan biaya produksi.
Pemberian pakan itik yang berasal dari pabrik dikelompokan dalam tiga fase, yaitu fase setarter (umur 0-8 minggu), fase grower (umur 8-18 minggu), dan fase layer (umur 18-27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut merupakan pakan jadi.
Cara Pemberian Pakan Itik
 Cara pemberian pakan itik di kandang ada yang dilakukan dengan membagi dalam empat klompok, yaitu:
  1. Umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder).
  2. Umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran di lantai.
  3. Umur 21 hari sampai 18 minggu disebar di lantai.
  4. Umur 18-72 minggu ada dua cara, yaitu 7 hari pertama pakan peralihan dengan memeperhatikan permulaan produksi telur sampai produksi mencapai 5%.
  5. Setelah itu pemberian pakan, pemberian minuman ikut juga dilakukan berdasarkan pada umur itik secara adlibitum (terus-menerus).
Selaim pemberian pakan, pemberian minum itik juga dilakukan berdasarkan pada umur itik, yaitu:
  1. Umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama air minum ditambah vitamin dan mineral.
  2. umur 7-28 hari, tempat minum di pinggir kandang dan air minum diberikan secara adlibitum (terus-menerus).
  3. Umur 28 hari-afkir, minum diberikan secara adlibitium.
  • Menjaga Kesehatan Itik
Sanitasi kandang mutlak diperlakukan dalam pemeliharaan itik. Tindakan untuk pencegahan penyakit perlu dilakukan sejak dini untuk mencegah timbulnya penyakit. Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Catat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda itik kurang sehat.
Salah satu upaya mencegah timbulnya penyakit adalah program vaksinasi. Pada ternak itik dan entok, program vaksinasi adalah vaksinasi pesteurella dan cacar. Adapun cara pemberian vaksinasi adalah seperti berikut :
  1. Itik yang akan divaksin harus dalam keadaan sehat.
  2. Sebelum divakisn, berikan larutan vitamin pada itik melalui air minum untuk mengurangi cekaman sebagai akibat/dampak pemberian vaksin.
  3. Vaksinasi pasteurella dapat dilakukan pada anak itik umur 7-14 hari dengan cara suntik dibawah kulit leher atau kedalam urat daging. Sedangkan vaksin fowl pox untuk penyakit cacar diberikan pada anak itik umur 14 hari. Vaksinasi dapat diberikan melalui suntikan, air minum, atau semprotan. Vaksinasi melalui air minum sebaiknya tidak dilakukan pada itik karena untuk itu itik harus diluar agar mau minum. Bila sedang kehausan, itik akan minum dengan lahapnya, sambil membasahi badanya sehingga vaksin dalam air minum tidak semuanya masuk kedalam tubuh itik.
Selain program vaksinasi, pemberian antibiotik juga bertujuan untuk mencegah penyakit. Antibiotika adalah suatu zat yang dihsilkan oleh mikroorganisme (jadi sesuatu yang hidup) yang mempunyai bahan organisme lain. Pemberian antibiotika ada yang melalui suntikan, pakan, atau air minum.
Antibiotika mempunyai khasiat yang berbeda-beda. Ada yang ampuh terhadap penyakit jenis mikroorganisme (mempunyai sepektrum luas), tetapi ada pula yang hanya ampuh untuk beberapa jenis mikroorganisme (spektrum sempit).
Pemberian antibiotika tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa antibiotika yang dapat mengganggu produksi telur bila diberikan pada itik yang sedang bertelur. Sebagai contoh, chlortetracycline yang diberikan melalui pakan ( dicampur pakan) akan mengikat kalsium sehingga kalsium tidak dapat diserap untuk pembentukan krabang telur. Akibatnya, kerabang telur menjadi tipis dan produksi telur menurun. Untuk mengatasi hal tersebut, selama pengobatan (biasanya 5 hari) ternak dapat diberi tambahan makanan berupa kulit kerang setiap 2 hari sehari.
  • Paska Panen
Kegiatan paska panen yang dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak diawetkan. Telur yang tidak diberi perlakuan pengawetan hanya tahan selama 14 hari. Jika disimpan pada tempratur ruang bahkan akan segera membusuk.
Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari beberapa macam, yaitu :
  1. Pengawetan dengan air hangat, merupakan pengawetan telur itik yang paling seerhana. Dengan cara ini telur itik akan dapat bertahan selama 20 hari.
  2. Pengawetan telur dengan daun jambu biji, dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang,
  3. Pengawetan telur dengan minyak kelapa,merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
  4. Pengawetan telur dengan natrium silikat, karena dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat 10% selama satu bulan.
  5. Pengawetan telur dengan garam dapur. Telur direndam dengan larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25-40% selama 3 minggu. 

1 comment:

  1. Saya pernah dulu melihara itik, kalau gak salah bebek chambel namanya, jadi dikandang bukan diangon. Seneng kalau pas panen telur tiap pagi, telur bisa berserakan. Berhenti karena sumber air sumur bor (artesis) mati airnya.

    ReplyDelete